Sistem Informasi Akuntasi

       a.      Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang menghubungkan kebutuhan pengelolaan kegiatan semua transaksi yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk mengkomunikasi kan kepada pihak intern dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Hal ini  dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua bidang.  Sistem ini mengumpulkan data,  mengolah data,  menyajikan data kemudian mengkomunikasian data sesuai dengan prosedurnya menggunakan sistem informasi. Sistem Informasi yang strategis merupakan jaringan kompetitif yang penting, sebagai jalan untuk pembaharuan organisasi, dan sebagai investasi penting dalam teknologi yang dapat membantu perusahaan mengadopsi proses strategis dan bisnis yang memungkinkannya untuk merekayasa ulang atau mengubah diri agar dapat bertahan hidup serta berhasil dalam lingkungan bisnis yang dinamis.


     b.      Definisi DFD dan ERD
ERD :  Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. 
DFD : Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan  DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

      c.       Fungsi dan peran DFD serta ERD pada pemodelan data dan pengembangan sia
Fungsi DFD : Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem. Perannya : Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.

Peran DFD : DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Fungsi ERD : Untuk merancang model dasar dari struktur data serta relationship atau hubungan dari setiap data tersebut, Untuk mempermudah pengerjaan basis datanya karena dalam ERD kita sudah menjelaskan hubungan dari data satu ke data lainnya, dan Untuk mempermudah dalam mengubah dan menganalisis suatu sistem secara dini.

Peran ERD : Pemahaman serta penguasaan ERD sangat diperlukan karena dengan konsep ERD kita bisa merancang suatu sistem yang kokoh dan terstruktur. Karena di tahap pengerjaan ERD kita diharuskan menganalisis suatu hubungan dari data yang hendak disimpan dalam di basis data sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kekacauan data seperti adanya data yang redundan yang tentunya bisa menyebabkan tabrakan data. Selain itu dengan ERD kita bisa mendeteksi kelemahan suatu sistem serta data apa saja yang perlu dan tak perlu ada dalam basis data serta kita bisa menentukan data constraintnya, data cardinality, hingga atributte type. Sehingga hasil akhir dari sistem yang akan dikerja menjadi lebih minim tingkat kesalahannya, lebih efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Informasi dalam Praktik

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar