Ilmu Budaya Dasar
Nama : Fitri Daruwati
Npm : 1B117047
Npm : 1B117047
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
1.
Pendekatan
Kesusastraan
a. Pengertian Sastra dan Seni
“Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra,
yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar
śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”
“Seni pada mulanya adalah proses dari
manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa
dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit
untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis
memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih
bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan
suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif
mungkin
b.
Peranan Sastra
Sementara itu sastra memegang peranan yang jauh
lebih penting, karena beberapa alasan :
1. sastra menggunakan bahasa,
dimana bahasa adalah sarana yang dapat menampung semua pernyataan dan kegiatan
manusia, selain juga untuk berkomunikasi memahami diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan di sekitarnya.
2. sastra lebih mudah berkomunikasi, karena
sastra adalah penjabaran. Berbeda dengan tarian, yang merupakan abstraksi yang
harus dijabarkan lagi.
3. Sastra
didukung oleh cerita, sehingga gagasan lebih mudah tersampaikan dan oranga kan
lebih tertarik.
c.
Hubungan
sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama
memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar
manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan
jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan
ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya.
maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
2. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
Secara umum,
prosa didefinisikan sebagai cerita fiksi ataui cerita rekaan yang memiliki
pelaku, alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Dalam kesusastraan Indonesia,
ada dua jenis prosa, yaitu prosa lama dan prosa baru.
a.
Prosa lama meliputi :
dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, kisash pelipur lara.
b.
prosa baru meliputi :
cerita pendek, roman/novel, biografi, otobiografi, kisah, dll.
Jenis tulisan
prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu
prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun.
3.
Nilai-Nilai
Dalam Prosa Fiksi
Prosa
fiksi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang disajikan dalam bentuk bahasa
yang tidak terikat oleh jumlah kata dan unsur musikalitas. Bahasa yang
tidak terikat itu digunakan untuk menyampaikan tema atau pokok persoalan dengan
sebuah amanat yang ingin disampaikan berkenaan dengan tema tersebut. Oleh
karena itu, dalam apresiasi dengan tujuan tnembenkan penghargaan terhadap karya
prosa itu, kita haruslah bisa “membongkar” dan menerangjelaskan hal-hal yang
berkenaan dengan ukuran keindahan dan “kelebihan” karya prosa itu.
Nilai-nilai
dalam prosa fiksi :
- Nilai penikmatan atau menyenangi. Tindakan
operasionalnya pada tahap ini adalah misahiya membaca karya sastra (puisi
maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan sebagainya.
- Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya,
antara lain, melihat kebaikan, nilai, atau manfaat suatu karya sastra, dan
merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan sebagainya.
- Nilai pemahaman. Tindakan opersionalnya adalah
meneliti dan menganalisis unsur intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya:
astra, serta berusaha menyimpulkannya.
- Nilai penghayatan. Tindakan operasionalnya
adalah rnenganalisis lebih lanjut akan suatu karya, mencari hakikat atau
makna suatu karya beserta argumentasinya; membuat tafsiran dan menyusun
pendapat berdasarkan analisis yang telah dibuat.
- Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya
adalah mclahirkan ide baru, mengamalkan penemuan, atau mendayagunakan
hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan struktural untuk
kepentingan sosial, politik, dan budaya.
Contoh Karya Sastra:
a. Mahabarata dan Ramayana
- Siti Nurbaya
- Salah Asuhan
- Sengsara Membawa Nikmat
Contoh Prosa :
· Contoh
novel : Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer,
Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya
oleh Idrus.
· Contoh
cerpen : Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau
Kami oleh A.A. Navis.
· Contoh
biografi :Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
4.
Ilmu
Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
a.
Figura
bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
- Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata
yang bermakna ganda, banyak tafsir.
- Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang
sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
- Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang
sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di
lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari
penyajian yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar
adalah :
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
manusia.
- Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
- Puisi dan keinsyafan sosial.
Macam-macam puisi dibedakan
berdasarkan zaman:
Puisi baru : Puisi yang muncul karena
pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dalam
penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
Puisi Lama : Puisi yang mengikuti
ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris.
Jenis puisi lama :
- Mantra
- Karmina (Pantun singkat)
- Talibun
- Syair
- Gurindam
Puisi Modern : Puisi bebas yang
muncul pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi
ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari
puisi tersebut.
Kepuitisan atau keartistikan puisi
dapat dibangun menggunakan :
- Figura Bahasa (personifikasi, hiperbola,
metafora, dll)
- Kata – kata ambigu
- Kata-kata yang mengandung perasaan dan
pengalaman penyair
- Kata – kata konotatif
- Pengulangan untuk mengintensifkan hal yang
dilukiskan
Contoh Puisi :
Lagu Siul – Chairil Anwar
Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
Habis hangus di api matamu
‘Ku layak tidak tahu saja
Komentar
Posting Komentar